Kamis, 12 April 2012

SISTEM ABSENSI SIDIK JARI

Pendahuluan

Pada dasarnya pada diri setiap manusia memiliki sesuatu yang unik/khas yang hanya dimiliki oleh dirinya
sendiri.  Hal ini menimbulkan gagasan untuk menjadikan keunikan manusia itu sebagai identitas diri.  Hal
ini harus didukung oleh teknologi yang secara otomatis bisa mengidentifikasi/mengenali seseorang
dengan memanfaatkan teknologi semikonduktor yang semakin hari ukurannya bisa semakin kecil.
Teknologi ini disebut sebagai biometrik. Biometrik adalah metode untuk mengindentifikasi atau
mengenali seseorang berdasarkan karakteristik fisik atau perilakunya. 
Bagian-bagian dari tubuh manusia yang bersifat unik / spesifik dan juga akurat adalah :
o Sidik jari
o Struktur wajah
o Iris dan retina mata
Pada saat ini teknologi yang paling berkembang adalah pengenalan sidik jari. Dengan perkembangannya
yang pesat dan jumlah pemakai yang terus meningkat, maka teknologi sidik jari bisa didapatkan dengan
harga yang sangat bersaing dengan system sebelumnya ( mekanik/barcode/magnetic/proximity ).

Sidik Jari Manusia

Teknologi identifikasi sidik jari berdasarkan fakta bahwa setiap sidik jari adalah unik. Verifikasi system
menggunakan kontur dan flat image dari jari dan membandingkannya.
Sidik jari manusia biasanya diklasifikasikan berdasarkan Henry System :  Loop kiri  Loop kanan  Arch  Tented arch  Whorl





Biasanya 2/3 dari sidik jari berbentuk Loop, 1/3 berbentuk Whorl, dan 5-10% berbentuk Arches.
 

Sensor sidik jari akan menangkap kontur kulit jari. Kontur jari adalah hal yang sangat penting karena bisa
menghindari kecurangan pemalsuan dengan menggunakan foto copy sidik jari, dengan karet, atau
cetakan yang lain.

Perbandingan Dengan Sistem Konvensional

Sistem konvensional yang dimaksud adalah sistem mekanik dimana setiap karyawan harus
memasukkan sebuah kartu absensi ke dalam mesin absensi dan akan dicetak jam absensinya, dan juga
sistem yang lebih canggih yaitu dengan menggunakan badge.  Badge  ada tiga jenis yaitu barcode,
magnetik, dan proximity, biasanya cara memakainya dengan menggesek kartu itu ke alat absensi atau
dengan cara mendekatkannya saja.
Pada sistem konvensional, karyawan bisa melakukan absensi tanpa dia harus hadir disitu, karena dia
bisa menitipkannya kepada rekan kerja dia. Jadi data absensi karyawan bisa jadi diragukan
kebenarannya karena sulit diketahui apakah karyawan benar-benar melakukan absen sendiri atau
diabsenkan oleh temannya.
Sebagian besar masalah yang terjadi di perusahaan adalah kurangnya itikad baik dari karyawan untuk
melakukan absensi sendiri, jadi perusahaan tentu akan diuntungkan yaitu karyawan menjadi lebih disiplin
waktu, menekan biaya yang seharusnya tidak perlu untuk menggaji karyawan, dan meningkatkan
produktifitas karena karyawan akan benar-benar hadir pada jam kerja.  Di sisi lain, karena data absensi
otomatis masuk ke komputer tanpa memasukkan data absen secara manual, karyawan akan terhindar
dari kesalahan penghitungan jam kerja dan gaji.
Absensi dengan sistem konvensional juga menimbulkan biaya tambahan yang rutin, yaitu untuk membeli
kartu absen kosong tiap bulannya, atau untuk yang badge  perlu biaya tambahan untuk membeli badge
oleh karena rusak, hilang, adanya karyawan baru, mutasi, dsb.

Tabel Perbandingan Sistem Absensi Fingerprint dengan Lainnya 



Solusi : Sistem Absensi Sidik Jari
Berdasarkan hasil riset dari International Biometric Group, lebih dari 50% industri biometrik lebih suka
menggunakan aplikasi sidik jari untuk produk mereka daripada menggunakan identifikasi biometrik
lainnnya ( seperti Iris, Suara, Pengenalan Wajah, dsb ).
Ada berbagai alasan untuk menggunakan identifikasi sidik jari sebagai system absensi perusahaan :
  1. Harga yang relatif lebih murah dibanding  sistem biometrik lainnya.
  2. Tidak memungkinkan penitipan absen.
  3. Bisa menekan pengeluaran fiktif perusahaan, seperti uang lembur, uang hadir, catatan prestasi karyawan, dsb.
  4. Meningkatkan produktifitas perusahaan, karena lebih memicu karyawan untuk hadir tepat waktu dan kehadirannya tidak fiktif.
  5. Data langsung masuk komputer, bisa langsung diolah untuk pembuatan laporan.
Sensor yang digunakan untuk mendeteksi sidik jari menggunakan sistem optikal, dimana pendeteksian
dilakukan dengan pembacaan kontur (tinggi rendahnya permukaan) sidik jari dan listrik statis tubuh. Hal
ini menghasilkan tingkat keamanan yang tinggi karena tidak bisa dipalsukan dengan fotocopy sidik jari
atau sidik jari tiruan.

PRODUK iCON B3
iCON B3 mampu menampung 1.600 sidik jari per mesin, dan 50.000 memori transaksi bisa disimpan
dalam memory, memory ini tidak akan hilang walaupun listrik mati. Untuk mengurangi jumlah dan waktu
antrean, maka bisa menggunakan lebih dari satu unit alat ini, semua alat dapat dihubungkan dengan
sebuah komputer untuk pengelolaan data dan pembuatan laporan. Hal ini akan membantu untuk
perusahaan yang memiliki beberapa pintu masuk atau beberapa gedung, karyawan bisa melakukan
absensi di tempat yang paling dekat dengan tempat kerjanya. Untuk satu alat dianjurkan maksimum 250
orang antrean, agar waktu antrean bisa cepat, yaitu sekitar 15 menit, dihitung dari orang yang pertama
sampai yang terakhir. 
iCON B3 juga dilengkapi dengan software absensi lengkap dengan kemampuan penjadualan yang
mudah yakni jadual tetap dan rolling serta pelaporan standar yang beragam.



FITUR DETIL iCON B3
  • Memiliki memory registrasi 1.600 template fingerprint, apabila setiap karyawan direkam masing-masing 1 sidik jarinya, maka alat ini bisa menampung 1.600 karyawan per unit alat. Apabila masing-masing karyawan direkam 2 sidik jarinya ( misalnya telunjuk kanan dan telunjuk kiri ),maka alat ini menampung 800 karyawan per unit alat. Data tidak akan hilang apabila didownload ataupun saat listrik mati.
  • Memiliki memory transaksi 50.000 transaksi. Misalnya ada 500 karyawan dan dalam satu hari kerja ada 2 kali transaksi absensi ( datang & pulang ), berarti ada 1.000 transaksi per hari kerja,maka memori akan penuh dalam 50 hari kerja. Data transaksi absensi dianjurkan didownload kekomputer sebelum memori penuh, bisa setiap hari atau per minggu atau per bulan, sesuai kebutuhan. Data transaksi harus dihapus setelah didownload agar memori transaksi ini kembali kosong. Data tidak akan hilang apabila listrik mati.
  • Bisa multi-terminal, yaitu dalam satu jaringan memungkinkan untuk dipasang hingga 254 unit alat (dengan koneksi TCP/IP) atau maksimum 32 unit alat (dengan RS-485). Sesuai dengan banyaknya jumlah karyawan dan jumlah antrean yang bakal terjadi, maka disarankan agar setiap alat di-antre oleh 200-300 karyawan saja. Perkiraan dengan 250 antrean, maka dalam 12 – 15 menit absensi akan selesai (verifikasi alat hanya 1 detik, namun juga harus diperhitungkan waktu untuk ketik ID, tunjuk kartu dan pergeseran antrean). Jika jumlah antrean lebih dari 300 karyawan (pada ‘peak hour’), maka disarankan untuk memasang lebih dari 1 unit alat. Walaupun memasang lebih dari 1 unit iCON B3, cukup dibutuhkan 1 komputer saja untuk pengolahan data dan pembuatan laporan.
  • Konektifitas melalui TCP/IP, RS-232 dan RS-485. Maksimum jumlah alat per komputer dan maksimum panjang kabelnya adalah : TCP/IP (250 unit/PC, kabel max 100 m ke Switch/Hub yang terdekat menggunakan UTP CAT5E). RS-232 (1 unit/PC, kabel max 20 m); RS-485 (32 unit/PC, kabel max 1.200 m, diperlukan converter RS-232 to RS-485). 
  • Cara absen ada 2 cara : Ketik ID (nomor absensi, max 9 angka) dilanjutkan scan jari, atau cara kedua yaitu tanpa ketik ID tapi langsung scan jari. Cara kedua ini disarankan hanya untuk perusahaan yang memiliki karyawan dibawah 300 orang. Untuk jumlah karyawan diatas 300 orang maka sebaiknya tekan nomor ID dahulu untuk mempercepat proses pencarian data didalam alat.
  • Ada 3 - 4 metode absensi : menggunakan fingerprint saja, menggunakan password/PIN,gabungan fingerprint+password/PIN atau password/PIN+kartu (fitur tambahan). Pada kondisi normal digunakan metode fingerprint saja ( Ketik ID + scan jari ), namun sebagian kecil karyawan ada yang memiliki kulit jari yang tidak memadai untuk dibaca oleh sensor ( aus, tipis, pecah-pecah, sering mengelupas ). Apabila sensor sudah tidak sanggup untuk mendeteksi keberadaan sidik jari karyawan tersebut, maka absensi bisa dilakukan dengan menggunakan password/PIN (Cara absensinya : ketik ID + ketik PIN ) atau password/PIN+kartu (fitur tambahan). Namun untuk orang-orang ini perlu dilakukan pengawasan ekstra karena dengan menggunakan PIN makamasih bisa titip absen. 
  • Bisa beroperasi secara stand-alone, komputer tidak perlu dinyalakan pada saat jam absensi
  • Fasilitas ‘Sleep Mode & Idle Time’, yaitu fasilitas untuk memperpanjang usia alat absen dengan cara alat absen akan otomatis mati dalam waktu yang kita tentukan, yaitu apabila selama waktu tsb tidak terjadi transaksi. Alat bisa dihidupkan kembali dengan menekan tombol tertentu di alat tersebut.Sedangkan Software Absensi memiliki fitur-fitur :
  • Variasi jam absen : 2 kali per hari (Datang – Pulang) atau 4 kali per hari (Datang – Istirahat -Selesai Istirahat - Pulang).
  • Adanya toleransi keterlambatan dan toleransi pulang cepat.
  • Ada pembatasan jam absensi yang diijinkan, misalnya absensi masuk hanya diperbolehkan dari jam 06:00 hingga 09:00, dan absen pulang bisa dilakukan dari jam 14:00 hingga 23:00, diluar ketetapan jam tersebut absensi akan diabaikan.
  • Pola penjadualan flexible, bisa pola yang beraturan ataupun pola yang tidak beraturan. Cocok untuk perusahaan yang memiliki beberapa shift kerja, dan disertai rolling shift kerja. Juga memungkinkan untuk terjadinya pertukaran jam kerja antar karyawan.
  • Fasilitas mencatat : sakit, ijin, dan cuti, serta koreksi transaksi absensi.
  • Laporan absensi seperti : absen datang, absen pulang, jumlah keterlambatan, jumlah pulang cepat, jumlah jam lembur, jumlah jam kerja, efisiensi jam kerja, dan keterangan apabila tidak hadir.
  • Jangka laporan bisa harian, bulanan, laporan bentuk terperinci, dan rekapituliasi.

VALIDASI ABSENSI 
Ada beberapa indikator yang berfungsi untuk menunjukkan bahwa absensi telah berhasil dicatat pada
memory alat. Untuk lebih mempermudah, maka ada beberapa indikator yang ditampilkan sekaligus, yaitu
  1. Tertampil Nama dan Nomor ID pada layar LCD.  
  2. Terdengar suara ‘Thank You’ atau ‘Terimakasih’. 
  3.  Lampu LED hijau menyala.

 Spesifikasi iCON B3

1 komentar: